Memiliki Kemandirian
ENTERESPROVENTIF “ENTREPRENUER - RESPOSIF - PROMOTIF - PREVENTIF
Diartikan lulusan memiliki Kemandirian ENTERESPROVENTIF
“sebagai ENTREPRENUER, bertindak RESPOSIF, PROMOTIF dan PREVENTIF;” untuk ikut serta meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
ENTREPRENUER :
Lulusan dengan keungguan mandiri sebagai
wirausahawan dengan memiliki jiwa kewirausahaan dengan membuka dan mampu
mengelola praktik mandiri. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil
baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung
pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan
secara strategis dan mempunyai kemampuan personal selling, dibekali pendidikan teknis wirausaha (soft skill)
dalam menghadapi dunia kerja;
RESPOSIF :
Lulusan
memiliki Kemandirian untuk dapat
cepat bertindak cepat merespon dan bertanggugjawab terhadap perkembangan ilmu kesehatan masyarakat, menggunakan hasil
penelitian untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi upaya kesehatan
dan dapat mengaplikasikan
prinsip dasar dan metode kesehatan masyarakat dalam memecahkan masalah
kesehatan masyarakat untuk mengenal, merumuskan dan menyusun prioritas masalah
kesehatan masyarakat sekarang dan akan datang, sesuai dengan situasi dan
kondisi daerah setempat dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada
PROMOTIF :
Lulusan memilki Kemandirian dalam memberikan
pelayanan kesehatan promotif melalui suatu kegiatan dan/ atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yanglebih mengutamakan kegiatan yang bersifat
promosi kesehatan, mendidik, memotivator dan role model bagi
untuk meningkatkan keikutsertaan
masyarakat dalam
meningkatkan taraf kesehatan, serta
mampu menggerakkan seluruh potensi masyarakat memberikan
pelayanan yang
bermutu tinggi dan komperhensif kepada keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
Berbasis Perilaku mengandung arti bahwa pembangunan kesehatan harus diimbangi
dengan intervensi perilaku yang memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan
mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Oleh sebab itu
promosi kesehatan hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai
aktivitas pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan
pencapaian MDGs dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat semesta (universal coverage).
PREVENTIF :
Lulusan memiliki kemandirian dalam memberikan pelayanan kesehatan preventif
melalui serangkaian kegiatan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup sehat,
masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang cara-cara hidup sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar